Pagi ini rasanya agak beda dari pagi, pagi sebelumnya. Rasanya pagi ini waktu berjalan lebih cepat, dan ternyata memang bener. Jam dinding di ruang tamu rumah aku ternyata kecepetan 15 menit padahal biasanya cuma kecepetan 10 menit, pantesan yah.....aku ngerasa kaya diburu waktu. Dan siapapun yang nyepetin jam dinding ruang tamu itu pasti tukang ngaret -_-
Aku emang tukang ngaret, setiap pagi aku menginjakan kaki di pintu gerbang sekolah itu selalu tepat jam 07.00, padahal bel masuk jam 07.00. Tapi serius deh, bukan aku yang nyepetin jam dinding. Entah kenapa mager banget buat dateng lebih cepet *murid teladan* Dan pagi ini beda, aku merasa dikejar-kejar waktu yang 5 menit lebih cepet dari biasanya itu. Alhasil pagi ini aku sampai di sekolah 3 menit lebih awal dari biasanya.
Di depan pintu gerbang sekolah ada banyak pengurus OSIS dan para calon pengurus OSIS lainnya, dan di sana ada mega, pengurus OSIS yang paling suka galau. Dan aku memanfaatkan waktu 3 menit ini untuk ngobrol dengan mega, yah walau obrolan kita cuma ngebahas bubur yang harganya 10 juta (campuran buburnya itu pakai emas, perak, dan berlian. Makanya mahal, dan bubur itu nggak ada di dunia, cuma imajinasi aku dan mega doang H4H4 biasalah orang gila -_-)
Bel bunyi, dan akhirnya aku on the way ke kelas yang letaknya paling jauh kalau di ukur dari pintu masuk. Jaraknya bagaikan utara dan selatan deh. Aku ngelewatin koperasi dan tiba-tiba teringat kalau aku itu nggak punya pulpen, lebih tepatnya pulpen aku dicuri sama si *sensor*. Aku tau dia yang nyuri, karena aku ini detektif. Dan aku nggak berani buat negur dia karena dia itu udah kaya preman, dan omongannya itu nggak pernah disaring. Aku nggak mau cari masalah sama *sensor* karna aku masih pengen hidup tenang bersama yesung dan member Super Junior lainnya.
Aku pengen mampir dulu ke koprasi, karena hari ini ada pelajaran biologi dan pasti catatan banyak banget dan catatan untuk pelajaran biologi itu HARUS pakai pulpen. Waktu kelas 8 temen aku pernah nyatet pakai pensil dan guru biologi itu hampir mau menghapus catatan temen aku itu, untungnya temen aku semacam nangis (?) jadi nggak jadi dihapus wkwkwkwk. Tapi di sisi lain aku takut telat untuk masuk pelajaran jam pertama, dan tiba-tiba aku teringat sama salah satu status facebook yang pernah aku baca, kira-kira begini isinya :
Tidak punya pulpen --> Tidak ada pulpen
Tidak ada pulpen --> Tidak ada catatan
Tidak ada catatan --> Tidak belajar
Tidak belajar --> Tidak lulus
Tidak lulus --> Tidak ada ijazah
Tidak ada ijazah --> Tidak kerja
Tidak kerja --> Tidak ada uang
Tidak ada uang --> Tidak ada makanan
Tidak ada makanan --> Jadi kurus
Jadi kurus --> Jadi jelek
Jadi jelek --> Tidak ada cinta
Tidak ada cinta --> Tidak menikah
Tidak menikah --> Tidak ada anak
Tidak ada anak --> Sendiri
Sendiri --> Depresi
Depresi --> Bunuh diri
Bunuh diri --> Mati
Jadi nggak punya pulpen bisa menyebabkan kematian. Okesip.
Akhirnya dengan gaya hadap kiri-nya anak paskibra aku belok ke kiri karena emang letak koperasinya di kiri. Aku nggak mau mati konyol cuma karena nggak ada pulpen. Aku beli pulpen yang paling murah dan beli permen karet juga supaya nggak ngantuk saat pelajaran biologi.
Puji Tuhan, waktu sampai kelas pelajaran jam pertama belum mulai, malahan masih banyak anak yang baru ngerjain tugas untuk pelajaran jam pertama.
Oke, ini postingan sangat tidak bermutu. Eh, emang pernah aku bikin postingan yang bermutu -_- perasaan semua post isinya curhatan semua......udahlah biarin aja, namanya juga blog pribadi lalala yeyeyeye. Hidup pulpen! Pulpen jjang! Horas.
( picture-nya emang nggak ada hubungannya sama isi post ini, cuma sayang aja, picture ini imut banget. Sayang kalau cuma aku simpen sendiri. Dan kayaknya biskuit biskuat [eh iya ngomongin biskuat, si *sensor* juga pernah nyuri biskuat aku. Wkwkwkwk preman makan biskuat] bisa pakai android buat jadi model iklannya. Unyu parah :"--3 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar